This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
Sabtu, 31 Agustus 2013
Gubernur Jabar kukuhkan 38 anggota Paskibraka 2013
18.21
Rahma Triadi
No comments
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengukuhkan pasukan Paskibraka(Foto: husen/LICOM)
LENSAINDONESIA.COM: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengukuhkan sebanyak 38 anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) 2013. Hal itu untuk melaksanakan pengibaran dan penurunan bendera merah putih di Lapangan Gasibu Bandung dalam rangka peringatan HUT Kemardekaan RI ke-68 2013 tingkat Provinsi Jawa Barat.
Pengukuhan berlangsung di Aula Timur Gedung Sate, Kamis (15/8/2013). Dengan dihadiri Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, dan juga pejabat forum koordinasi pimpinan daerah yang terdiri dari: Ketua DPRD Jabar Irfan Surayanagara, Kapolda Jabar Suhardi Alius, Pangdam III/Siliwangi, Ketua Pengadilan Tinggi Jabar dan jajaran pejabat lingkup OPD Prov. Jabar.
Baca juga: Setelah Ramadan dan Lebaran, Gubernur Aher siapkan dana OPM buat Natal dan Kurangi Urbanisasi, Pemprov Jabar akan perbaiki sektor pertanian dan pendidikan
Menurut Ahmad Heryawan, bertugas dalam pengibaran bendera merah putih pada peringatan HUT Kemerdekaan merupakan tugas mulia. Momentum atau kesempatan emas itu menjadi cara membangun bangsa. Paskibra juga diharapkan bisa menapaki cita-cita pahlawan. “Bendera yang akan dikibarkan ini simbol kemerdekaan, identitas bangsa yang diperoleh dengan perjuangan panjang,” tegas dia.
Tugas ini sangat mulia dan menjadi kebangaan karena orang terpilih mengemban tugas ini. Untuk itu, dia berpesan agar mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan, dan tetap berkonsentrasi agar terlaksana dengan sebaik-baiknya. “Saya berharap para paskibra bisa mengaktualisasikan dalam bertugas dengan kesungguhan,” harapnya
DPRD:Pahami dan jalankan 4 Pilar kebangsaan dan bicara SARA
18.18
Rahma Triadi
No comments
DPRD Jabar saat haering dialog dengan 38 anggota Paskibraka(Foto: husein)
LENSAINDONESIA.COM:Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanagara mengungkapkan generasi muda itu masih mencari jati diri , sehingga mudah untuk terpengaruh. cepat beraksi.
Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanagara mengatakan untuk saat ini perlu pembekalan diri melalui 4 pilar kebangsaan,”Generasi muda jangan pernah berpikir atau berbicara tentang SARA (Suku, Agama, Ras dan Aliran) sebelum memiliki dasar ilmu pengetahuan yang kuat, ‘Ujar haering dialog dengan 38 anggota Paskibraka tingkat provinsi Jawa Barat di loby ruang sidang paripurna DPRD Jawa Bara
Baca juga: Disparbud Jabar ternyata kurang serius bikin program dan DPRD Jabar : Bantuan kedesa harus ditingkatkan kepada masyarakat
Mendengar laporan yaang disampaikan Kabid Kepemudaan Disorda Jabar, Nandang Saptari tadi, bahwa ke 38 anggota Paskibraka Jabar 2013, telah dibina, dilatih dan ditempah untuk menjadi generasi muda yang mempunyai wawasan kebangsaan dan Nasionalisme. Apalagi bila ditambah dengan ilmu 4 pilar kebangsaan, yang terdiri , Pancasila, UUD 11945, NKRI dan Bhenika Tunggal Ika.
“Dengan telah memperoleh dan memahami serta menjalankan apaa-apa yang telah digariskan dalam 4 pilar kebangsaan tersebut, saya yakin dan optimis, kalian adalah generasi muda harapan bangsa dan tanah air,katan anggota Fraksi Partai Demokrat ini.
Lebih jauh dikatakan nya, akibat dari ketidak mampuan ilmu pengetahuan yang dimiliki akan membuat orang mencari cantolan, padahal, jika telah mempunyai tidak akan begitu, adalah hak prerogative Tuhan untuk menetapkan dimana dan pada siapa seseorang akan lahir.
“Karena itu kalau orang memperdebatkan suku dan agama, berarti yang bersangkutan telah mempersoalkan hak prerogratif tuhan, Untuk itulah agar para teladan ini, bisa menularkan apa yang telah diperolehnya selama pendidikan kepada generasi muda lainnya,
Jumat, 30 Agustus 2013
Rahasia di balik sholat Tahajjud
04.54
Rahma Triadi
No comments
Pada saat seseorang menggelar sajadah untuk menunaikan shalat tahajud, ia berada dalam kondisi layaknya orang yang melakukan meditasi dan relaksasi. jika kita pernah mendengar lirik lagu tombo ati yang didendangkan budayawan kondang emha ainun nadjib bersama kelompok musik kiai kanjeng, tahajud disebut sebagai salah satu pengobat hati. sebab shalat sunah yang ditunaikan di keheningan malam itu, mengantarkan orang yang menunaikannya menjadi lebih dekat dengan allah. hati yang dekat dengan tuhannya adalah hati yang damai.
orang yang rindu tahajud adalah orang yang mempunyai kadar keikhlasan lebih. ia rela untuk menghentikan kelelapan tidurnya dan bersimpuh pada sang khalik. alquran memuji mereka dengan menyebutnya sebagai orang-orang yang menjauhkan lambungnya dari tempat peraduan.
tahajud diketahui sebagai ibadah yang ditunaikan pada malam hari, saat setiap orang mengistirahatkan tubuhnya dari kelelahan aktivitas di siang hari. banyak kalangan menyatakan bahwa idealnya masa tidur di malam hari adalah enam hingga delapan jam. tidur di malam hari akan memberikan energi baru bagi seseorang untuk melakukan aktivitasnya di pagi hingga siang hari.
namun kemudian muncul sebuah pendapat lain dari seorang ilmuwan bernama ray meddis. ia menyatakan bahwa masa tidur yang sempurna hanyalah tiga hingga empat jam setiap harinya. seseorang akan mengalami deep slep sekitar tiga hingga empat jam saja. tentu seorang muslim mampu memanfaatkan sisa masa tidur itu untuk memadu cinta dengan tuhannya, melalui shalat tahajud.
“bangunlah untuk shalat di malam hari kecuali sedikit daripadanya. yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah alquran dengan perlahan-lahan.” (al-muzammil [73]: 2-4).
seorang ilmuwan muslim asal mesir, fadhlalla haeri, menyatakan bahwa ayat tersebut memberikan panduan bagi muslim untuk mencapai keseimbangan. di sisa masa istirahatnya, tiga jam masa efektif tidur malam, maka ia pun semestinya bangun untuk menjalankan aktivitas yang bermanfaat. bangun di waktu malam adalah salah satu aktivitas yang memberikan manfaat.
ia menambahkan, pada saat itu energi did lam tubuh seseorang berada dalam kondisi rndah. selain itu, medan refleksi juga begitu bersih. dalam tradisi india, kondisi seperti itu disebut sebagai tahap pembentukan kesadaran yang terjadi pada titik energi ketujuh atau cakra mahkota. dampaknya, akan meningkatkan intuisi seseorang dan kesadaran diri untuk mampu mengendalikan emosi negatif.
menurut haeri, pada saat seseorang menggelar sajadah untuk menunaikan shalat tahajud, ia berada dalam kondisi layaknya orang melakukan meditasi dan relaksasi atas kelenjar pineal. ini akan menspiritualkan intelektual sesorang disertai dengan kemampuan personal untuk selalu mendekatkan diri kepada allah serta menjalin hubungan yang harmonis dengan sesamanya.
tak hanya itu, pada saat matahari terbenam, kelenjar pineal mulai bekerja dan memproduksi hormon melatonin dalam jumlah besar dan mencapai puncaknya pada pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari. hormon inilah yang kemudian menghasilkan turunan asam amino trytophan dalam jumlah besar pula.
tahukah anda? tahajud menjadi sarana untuk mempertahankan melatonin dalam jumlah yang stabil.
hormon melatonin akan membentuk sistem kekebalan dalam tubuh dan membatasi gerak pemicu tumor seperti estrogen. haeri mengungkapkan bahwa pada masa kanak-kanak melatonin yang ada di dalam tubuh berjumlah 120 picogram. namun jumlah tersebut akan semakin menurun pada usia 20 30 tahun. selain secara alamiah, pengurangan jumlah melatonin di dalam tubuh juga diakibatkan adanya pengaruh eksternal, seperti: tidur larut, medan elektromagnetik, dan polutan kimia misalnya pestisida, yang pada akhirnya menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi dan sakit kepala. pada titik tertentu bahkan menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh.
kafein yang terkandung di dalam kopi, teh hitam, dan soda tertentu juga akan menyebabkan kemampuan antioksidan melatonin berkurang. keadaan ini akan membahayakan sel-sel tubuh saat seseorang tengah terjaga. dengan demikian, kata haeri, yang harus menjadi perhatian adalah bukan kuantitas tidur seseorang untuk memberikan kebugaran pada tubuh, tetapi justru kualitas tidur. tiga jam adalah waktu yang cukup untuk itu.
tahajud tidak hanya memberikan pengaruh pada posisi melatonin. gerakan ibadah di sepertiga malam terakhir ini juga memberikan pengaruh tertentu pada tubuh. setidaknya, pada saat berdiri tegak dan mengangkat takbir secara tidak langsung akan membuat rongga toraks dalam paru-paru membesar. ini akan menyebabkan banyak oksigen yang masuk ke dalamnya. ada kesegaran yang dirasakan ketika seseorang dapat menghirup udara segar ke dalam paru-parunya di keheningan malam itu. pada saat sujud, seluruh berat dan daya badan dipindahkan sepenuhnya pada otot tangan, kaki, dada, perut, leher, dan jari kaki. proses ini dilakukan berulang-ulang sesuai jumlahrakaat shalat tahajud yang kita lakukan.
setelah oksigen masuk ke dalam paru-paru, oksigen diedarkan ke seluruh tubuh dengan lancar karena adanya pergerakan otot selama ruku’ dan sujud. selain itu, dalam shalat seseorang juga melakukan gerakan duduk di antara dua sujud dan tahiyat yang menyebabkan adanya gerakan tumit, pangkal paha, jari tangan, jari kaki, dan lainnya. tentu peredaran oksigen akan menjadi lancar.
orang yang rindu tahajud adalah orang yang mempunyai kadar keikhlasan lebih. ia rela untuk menghentikan kelelapan tidurnya dan bersimpuh pada sang khalik. alquran memuji mereka dengan menyebutnya sebagai orang-orang yang menjauhkan lambungnya dari tempat peraduan.
tahajud diketahui sebagai ibadah yang ditunaikan pada malam hari, saat setiap orang mengistirahatkan tubuhnya dari kelelahan aktivitas di siang hari. banyak kalangan menyatakan bahwa idealnya masa tidur di malam hari adalah enam hingga delapan jam. tidur di malam hari akan memberikan energi baru bagi seseorang untuk melakukan aktivitasnya di pagi hingga siang hari.
namun kemudian muncul sebuah pendapat lain dari seorang ilmuwan bernama ray meddis. ia menyatakan bahwa masa tidur yang sempurna hanyalah tiga hingga empat jam setiap harinya. seseorang akan mengalami deep slep sekitar tiga hingga empat jam saja. tentu seorang muslim mampu memanfaatkan sisa masa tidur itu untuk memadu cinta dengan tuhannya, melalui shalat tahajud.
“bangunlah untuk shalat di malam hari kecuali sedikit daripadanya. yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah alquran dengan perlahan-lahan.” (al-muzammil [73]: 2-4).
seorang ilmuwan muslim asal mesir, fadhlalla haeri, menyatakan bahwa ayat tersebut memberikan panduan bagi muslim untuk mencapai keseimbangan. di sisa masa istirahatnya, tiga jam masa efektif tidur malam, maka ia pun semestinya bangun untuk menjalankan aktivitas yang bermanfaat. bangun di waktu malam adalah salah satu aktivitas yang memberikan manfaat.
ia menambahkan, pada saat itu energi did lam tubuh seseorang berada dalam kondisi rndah. selain itu, medan refleksi juga begitu bersih. dalam tradisi india, kondisi seperti itu disebut sebagai tahap pembentukan kesadaran yang terjadi pada titik energi ketujuh atau cakra mahkota. dampaknya, akan meningkatkan intuisi seseorang dan kesadaran diri untuk mampu mengendalikan emosi negatif.
menurut haeri, pada saat seseorang menggelar sajadah untuk menunaikan shalat tahajud, ia berada dalam kondisi layaknya orang melakukan meditasi dan relaksasi atas kelenjar pineal. ini akan menspiritualkan intelektual sesorang disertai dengan kemampuan personal untuk selalu mendekatkan diri kepada allah serta menjalin hubungan yang harmonis dengan sesamanya.
tak hanya itu, pada saat matahari terbenam, kelenjar pineal mulai bekerja dan memproduksi hormon melatonin dalam jumlah besar dan mencapai puncaknya pada pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari. hormon inilah yang kemudian menghasilkan turunan asam amino trytophan dalam jumlah besar pula.
tahukah anda? tahajud menjadi sarana untuk mempertahankan melatonin dalam jumlah yang stabil.
hormon melatonin akan membentuk sistem kekebalan dalam tubuh dan membatasi gerak pemicu tumor seperti estrogen. haeri mengungkapkan bahwa pada masa kanak-kanak melatonin yang ada di dalam tubuh berjumlah 120 picogram. namun jumlah tersebut akan semakin menurun pada usia 20 30 tahun. selain secara alamiah, pengurangan jumlah melatonin di dalam tubuh juga diakibatkan adanya pengaruh eksternal, seperti: tidur larut, medan elektromagnetik, dan polutan kimia misalnya pestisida, yang pada akhirnya menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi dan sakit kepala. pada titik tertentu bahkan menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh.
kafein yang terkandung di dalam kopi, teh hitam, dan soda tertentu juga akan menyebabkan kemampuan antioksidan melatonin berkurang. keadaan ini akan membahayakan sel-sel tubuh saat seseorang tengah terjaga. dengan demikian, kata haeri, yang harus menjadi perhatian adalah bukan kuantitas tidur seseorang untuk memberikan kebugaran pada tubuh, tetapi justru kualitas tidur. tiga jam adalah waktu yang cukup untuk itu.
tahajud tidak hanya memberikan pengaruh pada posisi melatonin. gerakan ibadah di sepertiga malam terakhir ini juga memberikan pengaruh tertentu pada tubuh. setidaknya, pada saat berdiri tegak dan mengangkat takbir secara tidak langsung akan membuat rongga toraks dalam paru-paru membesar. ini akan menyebabkan banyak oksigen yang masuk ke dalamnya. ada kesegaran yang dirasakan ketika seseorang dapat menghirup udara segar ke dalam paru-parunya di keheningan malam itu. pada saat sujud, seluruh berat dan daya badan dipindahkan sepenuhnya pada otot tangan, kaki, dada, perut, leher, dan jari kaki. proses ini dilakukan berulang-ulang sesuai jumlahrakaat shalat tahajud yang kita lakukan.
setelah oksigen masuk ke dalam paru-paru, oksigen diedarkan ke seluruh tubuh dengan lancar karena adanya pergerakan otot selama ruku’ dan sujud. selain itu, dalam shalat seseorang juga melakukan gerakan duduk di antara dua sujud dan tahiyat yang menyebabkan adanya gerakan tumit, pangkal paha, jari tangan, jari kaki, dan lainnya. tentu peredaran oksigen akan menjadi lancar.
Pesawat dan Rudal asli buatan Indonesia
04.45
Rahma Triadi
No comments
Pesawat Dan Rudal Buatan Asli Indonesia, Mandiri Produksi Senjata Militer, Kekuatan Indonesia dengan Alutista asli dalam negri patut di ancungi jempol, Hanya Politik Busuk yang ingin Indonesia hanya bisa beli dari Eropa sehingga indonesia menjadi bodoh dan menjadi budak pembeli dimana selamanya indonesia akan ketinggalan kecanggihan peralatan militernya. Saat ini Indonesia Cukup diperhitungkan kekuatan militernya di mata Dunia, selain pasukan KOPASUS juga Indonesia mampu membuat Rudal dan Pesawat sendiri.
Roket RX-420
Pesawat CN-235 Militer
Momentum ini harus dijaga terus dan ditingkatkan sebagai kebanggaan atas kemampuan teknologi sendiri. Jangan sampai karya insinyur Indonesia ini dijegal justru oleh orang Indonesia sendiri, (biasa) para ekonom-ekonom Pemerintah yang sering menganggap karya bangsa sendiri sebagai terlalu mahal dan hanya buang-buang uang saja untuk riset. Inilah musuh yang sebenarnya. Waspadailah kawan-kawan insinyur Indonesia.
Roket RX-420
Meski sudah berlangsung 2 pekan yang lalu, peluncuran roket RX-420 Lapan ternyata masih jadi buah bibir. Anehnya bukan jadi buah bibir di Indonesia yang lebih senang cerita Pilpres, tetapi di Australia, Singapura, dan juga Malaysia.
Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor.
Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor.
Anggaran yang dikeluarkan untuk peluncurannya pun “cuma” Rp 1 milyar. Kalah jauh dengan yang dikorupsi para anggota DPR untuk traveller, cek pemenangan Miranda Gultom sebagai Deputi Senior Gubernur BI yang lebih dari Rp 50 milyar, apalagi kalau dibandingkan dengan korupsi BLBI yang lebih dari Rp 700 trilyun.
Mengapa malah menjadi buah bibir di Australia, Singapura, dan Malaysia?
Karena keberhasilan peluncuran roket Indonesia ini ke depan akan membawa Indonesia mampu mendorong dan mengantarkan satelit Indonesia bernama "Nano Satellite" sejauh 3.600 km ke angkasa. Satelit Indonesia ini nanti akan berada pada ketinggian 300 km dan kecepatan 7,8 km per detik. Bila ini terlaksana Indonesia akan menjadi negara yang bisa menerbangkan satelit sendiri dengan produk buatan sendiri. Indonesia dengan demikian akan masuk member "Asian Satellite Club" bersama Cina, Korea Utara, India, dan Iran.
Nah kekhawatiran Australia, Singapura, dan Malaysia ini masuk akal, bukan? Kalau saja Indonesia mampu mendorong satelit sampai 3.600 km untuk keperluan damai atau keperluan macam-macam tergantung kesepakatan rakyat Indonesia. Maka otomatis pekerjaan ecek-ecek bagi Indonesia untuk mampu meluncurkan roket sejauh 190 km untuk keperluan militer bakal sangat mengancam mereka sekarang ini pun juga. Bahwa mitos ada musuh dari utara yakni Indonesia itu memang bukan sekedar mitos, tetapi sungguh ancaman nyata di masa depan.
Mengapa malah menjadi buah bibir di Australia, Singapura, dan Malaysia?
Karena keberhasilan peluncuran roket Indonesia ini ke depan akan membawa Indonesia mampu mendorong dan mengantarkan satelit Indonesia bernama "Nano Satellite" sejauh 3.600 km ke angkasa. Satelit Indonesia ini nanti akan berada pada ketinggian 300 km dan kecepatan 7,8 km per detik. Bila ini terlaksana Indonesia akan menjadi negara yang bisa menerbangkan satelit sendiri dengan produk buatan sendiri. Indonesia dengan demikian akan masuk member "Asian Satellite Club" bersama Cina, Korea Utara, India, dan Iran.
Nah kekhawatiran Australia, Singapura, dan Malaysia ini masuk akal, bukan? Kalau saja Indonesia mampu mendorong satelit sampai 3.600 km untuk keperluan damai atau keperluan macam-macam tergantung kesepakatan rakyat Indonesia. Maka otomatis pekerjaan ecek-ecek bagi Indonesia untuk mampu meluncurkan roket sejauh 190 km untuk keperluan militer bakal sangat mengancam mereka sekarang ini pun juga. Bahwa mitos ada musuh dari utara yakni Indonesia itu memang bukan sekedar mitos, tetapi sungguh ancaman nyata di masa depan.
CN-235 Versi Militer
Rupanya Australia, Singapura, dan Malaysia sudah lama menyaksikan kehebatan insinyur-insinyur Indonesia. Buktinya? Tidak hanya gentar dengan roket RX-420 Lapan, tetapi mereka sekarang sedang mencermati pengembangan lebih jauh dari CN-235 versi Militer buatan PT. DI. Juga mencermati perkembangan PT. PAL yang sudah siap dan mampu membuat kapal selam asal dapat kepercayaan penuh dan dukungan dana dari pemerintah.
CN-235 adalah pesawat angkut jarak sedang dengan dua mesin turbo-prop. Pesawat ini dikembangkan bersama-sama antara CASA di Spanyol and IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia) sebagai pesawat terbang regional dan angkut militer. Versi militer CN-235 termasuk patroli maritim, surveillance dan angkut pasukan.
CN-235 adalah pesawat angkut jarak sedang dengan dua mesin turbo-prop. Pesawat ini dikembangkan bersama-sama antara CASA di Spanyol and IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia) sebagai pesawat terbang regional dan angkut militer. Versi militer CN-235 termasuk patroli maritim, surveillance dan angkut pasukan.
CN-235 diluncurkan sebagai kerjasama antara CASA dan IPTN. Kedua perusahaan ini membentuk perusahaan Airtech companyuntuk menjalankan program pembuatan CN-235. Desain dan produksi dibagi rata antara kedua perusahaan. Kerjasama hanya dilakukan pada versi 10 dan 100/110. Versi-versi berikutnya dikembangankan secara terpisah oleh masing-masing perusahaan.
Desain awal CN-235 dimulai pada Januari 1980, purnarupa pesawat terbang perdana pada 11 November 1983. Sertifikasi Spanyol dan Indonesia didapat pada tanggal 20 Juni 1986. Pesawat produksi terbang pertama pada 19 August 1986. FAA type approval didapat pada tanggal 3 Desemebr 1986 sebelum akhirnya terbang pertama untuk pembeli pesawat pada tanggal 1 Maret 1988.
Pada tahun 1995, CASA meluncurkan CN-235 yang diperpanjang, C-295
Penjaga Pantai Amerika Serikat / U.S. Coast Guard membeli CN-235 (diberi kode HC-144A) di bawah program pesawat maritim jarak sedang (MRSMPA).
Pesawat HC-144A pertama dikirim EADS CASA ke Lockheed Martin untuk dipasang alat-alat untuk misi maritim pada bulan December 2006.
Pada bulan Agustus 2006, 3 CASA CN-235-10 masih terbang, dua dengan Safair dan satu Tiko Air, kedua-duanya di Afrika.
Asian Spirit juga mengoperasikan CN-235-220 di Filipina (informasi bulan June/July 2007).
Irish Air Corps mengoperasikan dua buah 2 CN-235 untuk patroli maritim.
Desain awal CN-235 dimulai pada Januari 1980, purnarupa pesawat terbang perdana pada 11 November 1983. Sertifikasi Spanyol dan Indonesia didapat pada tanggal 20 Juni 1986. Pesawat produksi terbang pertama pada 19 August 1986. FAA type approval didapat pada tanggal 3 Desemebr 1986 sebelum akhirnya terbang pertama untuk pembeli pesawat pada tanggal 1 Maret 1988.
Pada tahun 1995, CASA meluncurkan CN-235 yang diperpanjang, C-295
Penjaga Pantai Amerika Serikat / U.S. Coast Guard membeli CN-235 (diberi kode HC-144A) di bawah program pesawat maritim jarak sedang (MRSMPA).
Pesawat HC-144A pertama dikirim EADS CASA ke Lockheed Martin untuk dipasang alat-alat untuk misi maritim pada bulan December 2006.
Pada bulan Agustus 2006, 3 CASA CN-235-10 masih terbang, dua dengan Safair dan satu Tiko Air, kedua-duanya di Afrika.
Asian Spirit juga mengoperasikan CN-235-220 di Filipina (informasi bulan June/July 2007).
Irish Air Corps mengoperasikan dua buah 2 CN-235 untuk patroli maritim.
Variant CN-235
* CN-235-10: Versi awal produksi (15 dibuat oleh masing-masing perusahaan), dengan mesin GE CT7-7A.
* CN-235-100/110: Pada dasarnya seri 10, tetapi menggunakan mesin GE CT7-9C dan nacelles komposit; menggantikan Seri 10 di tahun 1988 sejak produksi ke 31. Seri 100 adalah buatan Spanyol, seri 110 adalah buatan Indonesia, dengan sistem lingkungan, peringatan, dan elektris yang lebih baik.
* CN-235-200/220: Versi yang ditingkatkan. Penguatan struktur untuk mengakomodasi operating weights yang lebih berat, aerodinamis yang lebih baik di leading-edges sayap dan rudder, landasan yang lebih pendek dan peningkatan jarak terbang dengan muatan maksimum. Seri 200 adalah buatan Spanyol, Seri 220 adalah buatan Indonesia.
* CN-235-300: Modifikasi Seri 200/220 oleh CASA dengan menggunakan perangkat avionics Honeywell. Perubahan yang lain mencakup tekanan udara di dalam pesawat yang lebih baik dan menyediakan ruang untuk dua nosewheel.
* CN-235-330 Phoenix: Modifikasi Seri 200/220 oleh IPTN dengan menggunakan perangkat avionics Honeywell ARL-2002 EW dan 16.800 kg/37.037 lb MTOW. Pesawat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan Project Air 5190 untuk pesawat angkut taktis Angkatan Udara Australia. Program CN-235-330 dibatalkan pada tahun 1998 karena masalah keuangan.
* CN-235 MPA: Versi patroli maritim
Kalau para ekonom Indonesia antek-antek World Bank dan IMF menyebut pesawat-pesawat buatan PT. DI ini terlalu mahal dan menyedot investasi terlalu banyak (“cuma” Rp 30 trilun untuk infrastruktur total, SDM, dan lain-lain) dan hanya jadi mainannya BJ Habibie. Tetapi mengapa Korea Selatan dan Turki mengaguminya setengah mati? Turki dan Korsel adalah pemakai setia CN-235 terutama versi militer sebagai yang terbaik di kelasnya. Inovasi 40 insinyur-insinyur Indonesia pada CN-235 versi militer ini adalah penambahan persenjataan lengkap seperti rudal dan teknologi radar yang dapat mendeteksi dan melumpuhkan kapal selam. Jadi kalau mengawal Ambalat cukup ditambah satu saja CN-235 versi militer (disamping armada TNI AL dan pasukan Marinir yang ada) untuk mengusir kapal selam dan kapal perang lainnya dari perairan Indonesia.
Nah, jadi musuh yang sebenarnya ada di Indonesia sendiri. Yakni watak orang Indonesia yang tidak mau melihat orang Indonesia sendiri berhasil. Karya insinyur-insinyur Indonesia yang hebat dalam membuat alutsista dibilangin orang Indonesia sendiri, terutama para ekonom pro Amerika Serikat dan Eropa: “Mending beli langsung dari Amerika Serikat dan Eropa karena harganya lebih murah”. Mereka tidak berpikir jauh ke depan bagaimana Indonesia akan terus tergantung di bidang teknologi, Indonesia hanya akan menjadi konsumen teknologi dengan membayarnya sangat mahal terus menerus sampai kiamat tiba.
Kalau ada kekurangan yang terjadi dengan industri karya bangsa sendiri, harus dinilai lebih fair dan segera diperbaiki bersama-sama. Misalnya, para ahli pemasaran atau sarjana-sarjana ekonomi harus diikutsertakan dalam team work. Sehingga insinyur-insinyur itu tidak hanya pinter produksi sebuah pesawat, tetapi setidaknya tahu bagaimana menjual sebuah pesawat itu berbeda dengan menjual sebuah Honda Jazz. Kalau ada kendala dalam pengadaan Kredit Ekspor sebagai salah satu bentuk pembayaran, tolong dipecahkan dan didukung oleh dunia perbankan, agar jualan produk sendiri bisa optimal karena akan menarik bagi calon pembeli asing yang tak bisa bayar cash.
Sekian dulu artikel Pesawat Dan Rudal Buatan Asli Indonesia
Daftar Pahlawan Nasional Indonesia
04.22
Rahma Triadi
No comments
Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Gelar Pahlawan Nasional ditetapkan oleh presiden. Sejak dilakukan pemberian gelar ini pada tahun 1959, nomenklaturnya berubah-ubah. Untuk menyelaraskannya, maka dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 disebutkan bahwa gelar Pahlawan Nasional mencakup semua jenis gelar yang pernah diberikan sebelumnya, yaitu:[1]
- Pahlawan Perintis Kemerdekaan
- Pahlawan Kemerdekaan Nasional
- Pahlawan Proklamator
- Pahlawan Kebangkitan Nasional
- Pahlawan Revolusi
- Pahlawan Ampera
Berikut adalah daftar 156 tokoh yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Daftar ini disusun berdasarkan data di situs web Kementerian Sosial per Januari 2010 dilengkapi dengan daftar Pahlawan Nasional yang ditetapkan setelahnya.[2] Karena perdebatan yang masih berlangsung mengenai statusnya, Pahlawan Perintis Kemerdekaan dan Pahlawan Ampera tidak dimasukkan ke dalam daftar ini.[3]
No. | Nama | Gelar | Tanggal penetapan | Dasar penetapan |
---|---|---|---|---|
1 | Abdul Muis | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 30 Agustus 1959 | Keppres No. 218 Tahun 1959 |
2 | Ki Hajar Dewantara | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 28 November 1959 | Keppres No. 305 Tahun 1959 |
3 | Raden Mas Soerjopranoto | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 30 November 1959 | Keppres No. 310 Tahun 1959 |
4 | Mohammad Husni Thamrin | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 28 Juli 1960 | Keppres No. 175 Tahun 1960 |
5 | Kiai Haji Samanhudi | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 9 November 1961 | Keppres No. 590 Tahun 1961 |
6 | Oemar Said Tjokroaminoto | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 9 November 1961 | Keppres No. 590 Tahun 1961 |
7 | Ernest Douwes Dekker (Setiabudi) | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 9 November 1961 | Keppres No. 590 Tahun 1961 |
8 | Sisingamangaraja XII | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 9 November 1961 | Keppres No. 590 Tahun 1961 |
9 | Dr. G.S.S.J. Ratulangi | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 9 November 1961 | Keppres No. 590 Tahun 1961 |
10 | dr. Soetomo | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 27 Desember 1961 | Keppres No. 657 Tahun 1961 |
11 | Haji Ahmad Dahlan | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 27 Desember 1961 | Keppres No. 657 Tahun 1961 |
12 | Agus Salim | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 27 Desember 1961 | Keppres No. 657 Tahun 1961 |
13 | Jenderal Gatot Subroto | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 18 Juni 1962 | Keppres No. 222 Tahun 1962 |
14 | Sukarjo Wiryopranoto | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 29 Oktober 1962 | Keppres No. 342 Tahun 1962 |
15 | Ferdinand Lumbantobing | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 17 November 1962 | Keppres No. 361 Tahun 1962 |
16 | Kiai Haji Zainul Arifin | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 4 Maret 1963 | Keppres No. 35 Tahun 1963 |
17 | Tan Malaka | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 28 Maret 1963 | Keppres No. 53 Tahun 1963[4] |
18 | Mgr. Albertus Sugiyapranata S.J. | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 26 Juli 1963 | Keppres No. 152 Tahun 1963 |
19 | Ir. Raden Juanda Kartawijaya | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 6 November 1963 | Keppres No. 244 Tahun 1963 |
20 | Dr. Saharjo S.H. | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 29 November 1963 | Keppres No. 245 Tahun 1963 |
21 | Cut Nyak Dhien | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 2 Mei 1964 | Keppres No. 106 Tahun 1964[5] |
22 | Cut Nyak Meutia | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 2 Mei 1964 | Keppres No. 106 Tahun 1964 |
23 | Raden Ajeng Kartini | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 2 Mei 1964 | Keppres No. 108 Tahun 1964 |
24 | dr. Cipto Mangunkusumo | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 2 Mei 1964 | Keppres No. 109 Tahun 1964 |
25 | Kiai Haji Fakhruddin | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 26 Juni 1964 | Keppres No. 163 Tahun 1964 |
26 | Kiai Haji Mas Mansur | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 26 Juni 1964 | Keppres No. 163 tahun 1964 |
27 | Alimin | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 26 Juni 1964 | Keppres No. 163 Tahun 1964[6] |
28 | dr. Moewardi | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 4 Agustus 1964 | Keppres No. 190 Tahun 1964 |
29 | Wahid Hasyim | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 24 Agustus 1964 | Keppres No. 206 Tahun 1964 |
30 | Sri Susuhunan Pakubuwana VI | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 17 November 1964 | Keppres No. 294 Tahun 1964 |
31 | Kyai Haji Mohammad Hasyim Asyari | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 17 November 1964 | Keppres No. 294 Tahun 1964 |
32 | Raden Mas Tumenggung Ario Suryo | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 17 November 1964 | Keppres No. 294 Tahun 1964 |
33 | Jenderal Soedirman | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 10 Desember 1964 | Keppres No. 314 Tahun 1964 |
34 | Letnan Jenderal Urip Sumoharjo | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 10 Desember 1964 | Keppres No. 314 Tahun 1964 |
35 | Prof. Dr. Soepomo | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 14 Mei 1965 | Keppres No. 123 Tahun 1965 |
36 | Dr. Kusumah Atmaja S.H. | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 14 Mei 1965 | Keppres No. 124 Tahun 1965 |
37 | Jenderal Ahmad Yani | Pahlawan Revolusi | 5 Oktober 1965 | Keppres No. 111/KOTI/1965 |
38 | Letnan Jenderal Suprapto | Pahlawan Revolusi | 5 Oktober 1965 | Keppres No. 111/KOTI/1965 |
39 | Letnan Jenderal Haryono | Pahlawan Revolusi | 5 Oktober 1965 | Keppres No. 111/KOTI/1965 |
40 | Letnan Jenderal Siswondo Parman | Pahlawan Revolusi | 5 Oktober 1965 | Keppres No. 111/KOTI/1965 |
41 | Mayor Jenderal Pandjaitan | Pahlawan Revolusi | 5 Oktober 1965 | Keppres No. 111/KOTI/1965 |
42 | Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo | Pahlawan Revolusi | 5 Oktober 1965 | Keppres No. 111/KOTI/1965 |
43 | Kapten Pierre Tendean | Pahlawan Revolusi | 5 Oktober 1965 | Keppres No. 111/KOTI/1965 |
44 | AIP Karel Satsuit Tubun | Pahlawan Revolusi | 5 Oktober 1965 | Keppres No. 114/KOTI/1965 |
45 | Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo | Pahlawan Revolusi | 19 Oktober 1965 | Keppres No. 118/KOTI/1965 |
46 | Kolonel Sugiono | Pahlawan Revolusi | 19 Oktober 1965 | Keppres No. 118/KOTI/1965 |
47 | Sutan Syahrir | Pahlawan Nasional | 9 April 1966 | Keppres No. 76 Tahun 1966 |
48 | Laksamana Laut Martadinata | Pahlawan Nasional | 7 Oktober 1966 | Keppres No. 220 Tahun 1966 |
49 | Dewi Sartika | Pahlawan Nasional | 1 Februari 1966 | Keppres No. 252 Tahun 1966 |
50 | Wilhelmus Zakaria Johannes | Pahlawan Nasional | 27 Maret 1968 | Keppres No. 6/TK/1968 |
51 | Pangeran Antasari | Pahlawan Nasional | 27 Maret 1968 | Keppres No. 06/TK/1968 |
52 | Usman Janatin | Pahlawan Nasional | 17 Oktober 1968 | Keppres No. 50/TK/1968 |
53 | Kopral Harun bin Said (Thohir) | Pahlawan Nasional | 17 Oktober 1968 | Keppres No. 50/TK/1968 |
54 | Jenderal Basuki Rahmat | Pahlawan Nasional | 9 November 1969 | Keppres No. 10/TK/1969 |
55 | Arie Frederik Lasut | Pahlawan Nasional | 20 Mei 1969 | Keppres No. 12/TK/1969 |
56 | Martha Christina Tiahahu | Pahlawan Nasional | 20 Mei 1969 | Keppres No. 12/TK/1969[7] |
57 | Maria Walanda Maramis | Pahlawan Nasional | 20 Mei 1969 | Keppres No. 12/TK/1969 |
58 | Supeno | Pahlawan Nasional | 13 Juli 1970 | Keppres No. 39/TK/1970 |
59 | Sultan Ageng Tirtayasa | Pahlawan Nasional | 1 Agustus 1970 | Keppres No. 45/TK/1970 |
60 | Wage Rudolf Supratman | Pahlawan Nasional | 20 Mei 1971 | Keppres No. 16/TK/1971 |
61 | Nyai Ahmad Dahlan | Pahlawan Nasional | 22 September 1971 | Keppres No. 42/TK/1971 |
62 | Kiai Haji Zainal Mustafa | Pahlawan Nasional | 6 November 1972 | Keppres No. 64/TK/1972 |
63 | Sultan Hasanuddin | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 87/TK/1973 |
64 | Kapitan Pattimura | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 87/TK/1973 |
65 | Pangeran Diponegoro | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 87/TK/1973 |
66 | Tuanku Imam Bonjol | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 87/TK/1973 |
67 | Teungku Cik di Tiro | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 87/TK/1973 |
68 | Teuku Umar | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 87/TK/1973 |
69 | Wahidin Sudirohusodo | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 88/TK/1973 |
70 | Oto Iskandar di Nata | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 88/TK/1973[8] |
71 | Robert Wolter Monginsidi | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 88/TK/1973 |
72 | Prof. Mohammad Yamin S.H. | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 88/TK/1973 |
73 | Yos Sudarso | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 88/TK/1973 |
74 | Prof. Dr. Suharso | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 88/TK/1973 |
75 | Marsekal Muda Abdulrachman Saleh | Pahlawan Nasional | 9 November 1974 | Keppres No. 71/TK/1974 |
76 | Marsekal Muda Agustinus Adisucipto | Pahlawan Nasional | 9 November 1974 | Keppres No. 71/TK/1974 |
77 | Teuku Nyak Arief | Pahlawan Nasional | 9 November 1974 | Keppres No. 71/TK/1974[9] |
78 | Nyi Ageng Serang | Pahlawan Nasional | 13 Desember 1974 | Keppres No. 84/TK/1974 |
79 | Hajjah Rangkayo Rasuna Said | Pahlawan Nasional | 13 Desember 1974 | Keppres No. 84/TK/1974 |
80 | Halim Perdanakusuma | Pahlawan Nasional | 9 Agustus 1975 | Keppres No. 63/TK/1975 |
81 | Marsekal Madya Iswahyudi | Pahlawan Nasional | 9 Agustus 1975 | Keppres No. 63/TK/1975 |
82 | Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai | Pahlawan Nasional | 9 Agustus 1975 | Keppres No. 63/TK/1975 |
83 | Suprijadi | Pahlawan Nasional | 9 Agustus 1975 | Keppres No. 63/TK/1975 |
84 | Sultan Agung Hanyokrokusumo | Pahlawan Nasional | 3 November 1975 | Keppres No. 106/TK/1975 |
85 | Untung Suropati | Pahlawan Nasional | 3 November 1975 | Keppres No. 106/TK/1975 |
86 | Tengku Amir Hamzah | Pahlawan Nasional | 3 November 1975 | Keppres No. 106/TK/1975 |
87 | Sultan Thaha Sjaifuddin | Pahlawan Nasional | 24 Oktober 1977 | Keppres No. 79/TK/1977 |
88 | Sultan Mahmud Badaruddin II | Pahlawan Nasional | 29 Oktober 1984 | Keppres No. 63/TK/1984 |
89 | Soekarno | Pahlawan Proklamator Pahlawan Nasional | 23 Oktober 1986 7 November 2012 | Keppres No. 81/TK/1986 Keppres No. 83/TK/2012[10][11] |
90 | Drs. Mohammad Hatta | Pahlawan Proklamator Pahlawan Nasional | 23 Oktober 1986 7 November 2012 | Keppres No. 81/TK/1986 Keppres No. 84/TK/2012[10][11] |
91 | Suroso R.P | Pahlawan Nasional | 23 Oktober 1986 | Keppres No. 81/TK/1986 |
92 | Radin Inten II | Pahlawan Nasional | 23 Oktober 1986 | Keppres No. 81/TK/1986 |
93 | Kanjeng Gusti Pangeran Adipati AryaMangkunagara I | Pahlawan Nasional | 17 Agustus 1988 | Keppres No. 48/TK/1988 |
94 | Sri Sultan Hamengkubuwana IX | Pahlawan Nasional | 30 Juli 1990 | Keppres No. 53/TK/1990 |
95 | Sultan Iskandar Muda | Pahlawan Nasional | 14 September 1993 | Keppres No. 77/TK/1993 |
96 | I Gusti Ketut Jelantik | Pahlawan Nasional | 15 September 1993 | Keppres No. 77/TK/1993 |
97 | Frans Kaisiepo | Pahlawan Nasional | 14 September 1993 | Keppres No. 77/TK/1993 |
98 | Silas Papare | Pahlawan Nasional | 14 September 1993 | Keppres No. 77/TK/1993 |
99 | Marthen Indey | Pahlawan Nasional | 14 September 1993 | Keppres No. 77/TK/1993 |
100 | Nuku Muhammad Amiruddin | Pahlawan Nasional | 7 Agustus 1995 | Keppres No. 71/TK/1995 |
101 | Tuanku Tambusai | Pahlawan Nasional | 7 Agustus 1995 | Keppres No. 71/TK/1995 |
102 | Syech Yusuf Tajul Khalwati | Pahlawan Nasional | 7 Agustus 1995 | Keppres No. 71/TK/1995 |
103 | Siti Hartinah | Pahlawan Nasional | 30 Juli 1996 | Keppres No. 60/TK/1996 |
104 | Raja Haji Fisabilillah | Pahlawan Nasional | 11 Agustus 1997 | Keppres No. 72/TK/1997 |
105 | Haji Adam Malik | Pahlawan Nasional | 6 November 1998 | Keppres No. 107/TK/1998 |
106 | Cilik Riwut | Pahlawan Nasional | 6 November 1998 | Keppres No. 108/TK/1998 |
107 | La Madukelleng | Pahlawan Nasional | 6 November 1998 | Keppres No. 109/TK/1998 |
108 | Sultan Syarif Kasim II | Pahlawan Nasional | 6 November 1998 | Keppres No. 109/TK/1998 |
109 | H. Ilyas Yakoub | Pahlawan Nasional | 13 Agustus 1999 | Keppres No. 74/TK/1999 |
110 | Prof. Dr. Hazairin | Pahlawan Nasional | 13 Agustus 1999 | Keppres No. 74/TK/1999 |
111 | Abdul Kadir | Pahlawan Nasional | 13 November 1999 | Keppres No. 114/TK/1999 |
112 | Fatmawati | Pahlawan Nasional | 4 November 2000 | Keppres No. 118/TK/2000 |
113 | Ranggong Daeng Romo | Pahlawan Nasional | 3 November 2001 | Keppres No. 109/TK/2001 |
114 | Brigadir Jenderal Hasan Basry | Pahlawan Nasional | 3 November 2001 | Keppres No. 110/TK/2001 |
115 | Jendral Besar Abdul Harris Nasution | Pahlawan Nasional | 6 November 2002 | Keppres No. 73/TK/2002 |
116 | Gusti Pangeran Harya Jatikusumo | Pahlawan Nasional | 6 November 2002 | Keppres No. 73/TK/2002 |
117 | Andi Jemma | Pahlawan Nasional | 6 November 2002 | Keppres No. 73/TK/2002 |
118 | Pong Tiku | Pahlawan Nasional | 6 November 2002 | Keppres No. 73/TK/2002 |
119 | Prof. Dr. Iwa Kusumasumantri | Pahlawan Nasional | 6 November 2002 | Keppres No. 73/TK/2002 |
120 | Nani Wartabone | Pahlawan Nasional | 6 November 2003 | Keppres No. 85/TK/2003 |
121 | Maskoen Soemadiredja | Pahlawan Nasional | 5 November 2004 | Keppres No. 89/TK/2004 |
122 | Andi Mappanyukki | Pahlawan Nasional | 5 November 2004 | Keppres No. 89/TK/2004 |
123 | Ali Haji | Pahlawan Nasional | 5 November 2004 | Keppres No. 89/TK/2004 |
124 | Kiai Haji Achmad Rifai | Pahlawan Nasional | 5 November 2004 | Keppres No. 89/TK/2004 |
125 | Gatot Mangkupraja | Pahlawan Nasional | 5 November 2004 | Keppres No. 89/TK/2004 |
126 | Ismail Marzuki | Pahlawan Nasional | 5 November 2004 | Keppres No. 89/TK/2004 |
127 | Kiras Bangun (Garamata) | Pahlawan Nasional | 7 November 2005 | Keppres No. 82/TK/2005 |
128 | Bagindo Azizchan | Pahlawan Nasional | 7 November 2005 | Keppres No. 82/TK/2005 |
129 | Andi Abdullah Bau Massepe | Pahlawan Nasional | 7 November 2005 | Keppres No. 82/TK/2005 |
130 | Teuku Mohammad Hasan | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006[12] |
131 | Raden Mas Tirto Adhi Soerjo | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006[12] |
132 | Kiayi Haji Noer Alie | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006[12] |
133 | Pajonga Daeng Ngalie Karaeng Polongbangkeng | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006[12] |
134 | Opu Daeng Risadju | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006[12] |
135 | Izaak Huru Doko | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006[12] |
136 | Sri Sultan Hamengkubuwana I | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006[12] |
137 | Haji Andi Sultan Daeng Raja | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006[12] |
138 | Mayor Jenderal Adenan Kapau Gani | Pahlawan Nasional | 9 November 2007 | Keppres No. 66/TK/2007[13] |
139 | Dr. Ida Anak Agung Gde Agung | Pahlawan Nasional | 9 November 2007 | Keppres No. 66/TK/2007[13] |
140 | Mayor Jenderal TNI Prof. Dr. Moestopo | Pahlawan Nasional | 9 November 2007 | Keppres No. 66/TK/2007[13] |
141 | Slamet Riyadi | Pahlawan Nasional | 9 November 2007 | Keppres No. 66/TK/2007[13] |
142 | Muhammad Natsir | Pahlawan Nasional | 6 November 2008 | Keppres No. 41/TK/2008[14] |
143 | Kiai Haji Abdul Halim | Pahlawan Nasional | 6 November 2008 | Keppres No. 41/TK/2008[14] |
144 | Sutomo | Pahlawan Nasional | 6 November 2008 | Keppres No. 41/TK/2008[14] |
145 | Jahja Daniel Dharma | Pahlawan Nasional | 9 November 2009 | Keppres No. 58/TK/2009[15] |
146 | Herman Johannes | Pahlawan Nasional | 9 November 2009 | Keppres No. 58/TK/2009[15] |
147 | Achmad Subardjo | Pahlawan Nasional | 9 November 2009 | Keppres No. 58/TK/2009[15] |
148 | Johanes Leimena | Pahlawan Nasional | 11 November 2010 | Keppres No. 52/TK/2010[16] |
149 | Johannes Abraham Dimara | Pahlawan Nasional | 11 November 2010 | Keppres No. 52/TK/2010[16] |
150 | Syafruddin Prawiranegara | Pahlawan Nasional | 7 November 2011 | Keppres No. 113/TK/2011[17] |
151 | Idham Chalid | Pahlawan Nasional | 7 November 2011 | Keppres No. 113/TK/2011[17] |
152 | Haji Abdul Malik Karim Amrullah | Pahlawan Nasional | 7 November 2011 | Keppres No. 113/TK/2011[17] |
153 | Ki Sarmidi Mangunsarkoro | Pahlawan Nasional | 7 November 2011 | Keppres No. 113/TK/2011[17] |
154 | I Gusti Ketut Pudja | Pahlawan Nasional | 7 November 2011 | Keppres No. 113/TK/2011[17] |
155 | Pakubuwana X | Pahlawan Nasional | 7 November 2011 | Keppres No. 113/TK/2011[17] |
156 | Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono | Pahlawan Nasional | 7 November 2011 | Keppres No. 113/TK/2011[17] |
Blog Archive
-
▼
2013
(33)
-
▼
Agustus
(11)
- Gubernur Jabar kukuhkan 38 anggota Paskibraka 2013
- DPRD:Pahami dan jalankan 4 Pilar kebangsaan dan bi...
- Rahasia di balik sholat Tahajjud
- Pesawat dan Rudal asli buatan Indonesia
- Daftar Pahlawan Nasional Indonesia
- BATERAI MOBIL LISTRIK GENDHIS TERBAKAR, DAHLAN: IN...
- Presiden Kukuhkan Paskibraka 2013
- Canggihnya Kacamata Penerjemah Bahasa
- Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pertahana...
- Nabi Muhammad
- Indonesia-Jepang akan Lanjutkan Kerja sama di Bida...
-
▼
Agustus
(11)
Alhamdulillah.. semoga apa yang sudah dipaparkan dengan jelas disini, bangsa kita dari atas sampe kebawah buka maata dan telinga, sehingga bisa menghargai karya bangsanya sendiri.
Kita berharap, semoga pemimpin bangsa kita tidak terjebag lagi oleh bangsa lain ( IMF ) yang konon bangsa yahudi memang paling takut klu bangsa yang manyoritas berpenduduk muslim maju dan berkembang. Ingat, walau bangsa Indonesia manyoritas adalah Muslim, kita ini Muslim MODERAT yang sangatcinta damai. sebagai seorang Muslim,saya pribadi sangat membenci klu ada penindasan kaum minoritas di negeri ini.
Maju terus bangsaku, kembangkan tegnologi yang lain juga, kebutuhan massal seperti MOBNAS juga perlu di perhatikan
Wassalamu alaikum warochmatulai wabarokatuh