Terimakasih atas kunjunagan anda
Batman Begins - Diagonal Resize 2

Sabtu, 31 Agustus 2013

Gubernur Jabar kukuhkan 38 anggota Paskibraka 2013

Gubernur Jabar kukuhkan 38 anggota Paskibraka 2013 - "Ini tugas mulia!" - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengukuhkan pasukan Paskibraka
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengukuhkan pasukan Paskibraka(Foto: husen/LICOM)


LENSAINDONESIA.COM: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengukuhkan sebanyak 38 anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) 2013. Hal itu untuk melaksanakan pengibaran dan penurunan bendera merah putih di Lapangan Gasibu Bandung dalam rangka peringatan HUT Kemardekaan RI ke-68 2013 tingkat Provinsi Jawa Barat.
Pengukuhan berlangsung di Aula Timur Gedung Sate, Kamis (15/8/2013). Dengan dihadiri  Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, dan juga pejabat forum koordinasi pimpinan daerah yang terdiri dari: Ketua DPRD Jabar Irfan Surayanagara, Kapolda Jabar Suhardi Alius, Pangdam III/Siliwangi, Ketua Pengadilan Tinggi Jabar dan jajaran pejabat lingkup OPD Prov. Jabar.
Menurut Ahmad Heryawan, bertugas dalam pengibaran bendera merah putih pada peringatan HUT Kemerdekaan  merupakan tugas mulia. Momentum atau kesempatan emas itu menjadi cara membangun bangsa. Paskibra juga diharapkan bisa menapaki cita-cita pahlawan. “Bendera yang akan dikibarkan ini simbol kemerdekaan, identitas bangsa yang diperoleh dengan perjuangan panjang,” tegas dia.
Tugas ini sangat mulia dan menjadi kebangaan karena orang terpilih mengemban tugas ini. Untuk itu, dia berpesan agar mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan, dan tetap berkonsentrasi agar terlaksana dengan sebaik-baiknya. “Saya berharap para paskibra bisa mengaktualisasikan dalam bertugas dengan kesungguhan,”  harapnya

DPRD:Pahami dan jalankan 4 Pilar kebangsaan dan bicara SARA

DPRD:Pahami dan jalankan 4 Pilar kebangsaan dan bicara SARA - mencari jati diri bagi generasi muda - DPRD Jabar saat haering dialog dengan 38 anggota Paskibraka
DPRD Jabar saat haering dialog dengan 38 anggota Paskibraka(Foto: husein)


LENSAINDONESIA.COM:Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanagara mengungkapkan generasi muda itu masih mencari jati diri , sehingga mudah untuk terpengaruh. cepat beraksi.
Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanagara mengatakan untuk saat ini perlu pembekalan diri melalui 4 pilar kebangsaan,”Generasi muda jangan pernah berpikir atau berbicara tentang SARA (Suku, Agama, Ras dan Aliran) sebelum memiliki dasar ilmu pengetahuan yang kuat, ‘Ujar haering dialog dengan 38 anggota Paskibraka tingkat provinsi Jawa Barat di loby ruang sidang paripurna DPRD Jawa Bara
Mendengar laporan yaang disampaikan Kabid Kepemudaan Disorda Jabar, Nandang Saptari tadi, bahwa ke 38 anggota Paskibraka Jabar 2013, telah dibina, dilatih dan ditempah untuk menjadi generasi muda yang mempunyai wawasan kebangsaan dan Nasionalisme. Apalagi bila ditambah dengan ilmu 4 pilar kebangsaan, yang terdiri , Pancasila, UUD 11945, NKRI dan Bhenika Tunggal Ika.
“Dengan telah memperoleh dan memahami serta menjalankan apaa-apa yang telah digariskan dalam 4 pilar kebangsaan tersebut, saya yakin dan optimis, kalian adalah generasi muda harapan bangsa dan tanah air,katan anggota Fraksi Partai Demokrat ini.
Lebih jauh dikatakan nya, akibat dari ketidak mampuan ilmu pengetahuan yang dimiliki akan membuat orang mencari cantolan, padahal, jika telah mempunyai tidak akan begitu, adalah hak prerogative Tuhan untuk menetapkan dimana dan pada siapa seseorang akan lahir.
“Karena itu kalau orang memperdebatkan suku dan agama, berarti yang bersangkutan telah mempersoalkan hak prerogratif tuhan, Untuk itulah agar para teladan ini, bisa menularkan apa yang telah diperolehnya selama pendidikan kepada generasi muda lainnya,

Jumat, 30 Agustus 2013

Rahasia di balik sholat Tahajjud

Pada saat seseorang menggelar sajadah untuk menunaikan shalat tahajud, ia berada dalam kondisi layaknya orang yang melakukan meditasi dan relaksasi. jika kita pernah mendengar lirik lagu tombo ati yang didendangkan budayawan kondang emha ainun nadjib bersama kelompok musik kiai kanjeng, tahajud disebut sebagai salah satu pengobat hati. sebab shalat sunah yang ditunaikan di keheningan malam itu, mengantarkan orang yang menunaikannya menjadi lebih dekat dengan allah. hati yang dekat dengan tuhannya adalah hati yang damai.

orang yang rindu tahajud adalah orang yang mempunyai kadar keikhlasan lebih. ia rela untuk menghentikan kelelapan tidurnya dan bersimpuh pada sang khalik. alquran memuji mereka dengan menyebutnya sebagai orang-orang yang menjauhkan lambungnya dari tempat peraduan.

tahajud diketahui sebagai ibadah yang ditunaikan pada malam hari, saat setiap orang mengistirahatkan tubuhnya dari kelelahan aktivitas di siang hari. banyak kalangan menyatakan bahwa idealnya masa tidur di malam hari adalah enam hingga delapan jam. tidur di malam hari akan memberikan energi baru bagi seseorang untuk melakukan aktivitasnya di pagi hingga siang hari.

namun kemudian muncul sebuah pendapat lain dari seorang ilmuwan bernama ray meddis. ia menyatakan bahwa masa tidur yang sempurna hanyalah tiga hingga empat jam setiap harinya. seseorang akan mengalami deep slep sekitar tiga hingga empat jam saja. tentu seorang muslim mampu memanfaatkan sisa masa tidur itu untuk memadu cinta dengan tuhannya, melalui shalat tahajud.

“bangunlah untuk shalat di malam hari kecuali sedikit daripadanya. yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah alquran dengan perlahan-lahan.” (al-muzammil [73]: 2-4).

seorang ilmuwan muslim asal mesir, fadhlalla haeri, menyatakan bahwa ayat tersebut memberikan panduan bagi muslim untuk mencapai keseimbangan. di sisa masa istirahatnya, tiga jam masa efektif tidur malam, maka ia pun semestinya bangun untuk menjalankan aktivitas yang bermanfaat. bangun di waktu malam adalah salah satu aktivitas yang memberikan manfaat.

ia menambahkan, pada saat itu energi did lam tubuh seseorang berada dalam kondisi rndah. selain itu, medan refleksi juga begitu bersih. dalam tradisi india, kondisi seperti itu disebut sebagai tahap pembentukan kesadaran yang terjadi pada titik energi ketujuh atau cakra mahkota. dampaknya, akan meningkatkan intuisi seseorang dan kesadaran diri untuk mampu mengendalikan emosi negatif.

menurut haeri, pada saat seseorang menggelar sajadah untuk menunaikan shalat tahajud, ia berada dalam kondisi layaknya orang melakukan meditasi dan relaksasi atas kelenjar pineal. ini akan menspiritualkan intelektual sesorang disertai dengan kemampuan personal untuk selalu mendekatkan diri kepada allah serta menjalin hubungan yang harmonis dengan sesamanya.

tak hanya itu, pada saat matahari terbenam, kelenjar pineal mulai bekerja dan memproduksi hormon melatonin dalam jumlah besar dan mencapai puncaknya pada pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari. hormon inilah yang kemudian menghasilkan turunan asam amino trytophan dalam jumlah besar pula.

tahukah anda? tahajud menjadi sarana untuk mempertahankan melatonin dalam jumlah yang stabil.

hormon melatonin akan membentuk sistem kekebalan dalam tubuh dan membatasi gerak pemicu tumor seperti estrogen. haeri mengungkapkan bahwa pada masa kanak-kanak melatonin yang ada di dalam tubuh berjumlah 120 picogram. namun jumlah tersebut akan semakin menurun pada usia 20 30 tahun. selain secara alamiah, pengurangan jumlah melatonin di dalam tubuh juga diakibatkan adanya pengaruh eksternal, seperti: tidur larut, medan elektromagnetik, dan polutan kimia misalnya pestisida, yang pada akhirnya menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi dan sakit kepala. pada titik tertentu bahkan menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh.

kafein yang terkandung di dalam kopi, teh hitam, dan soda tertentu juga akan menyebabkan kemampuan antioksidan melatonin berkurang. keadaan ini akan membahayakan sel-sel tubuh saat seseorang tengah terjaga. dengan demikian, kata haeri, yang harus menjadi perhatian adalah bukan kuantitas tidur seseorang untuk memberikan kebugaran pada tubuh, tetapi justru kualitas tidur. tiga jam adalah waktu yang cukup untuk itu.

tahajud tidak hanya memberikan pengaruh pada posisi melatonin. gerakan ibadah di sepertiga malam terakhir ini juga memberikan pengaruh tertentu pada tubuh. setidaknya, pada saat berdiri tegak dan mengangkat takbir secara tidak langsung akan membuat rongga toraks dalam paru-paru membesar. ini akan menyebabkan banyak oksigen yang masuk ke dalamnya. ada kesegaran yang dirasakan ketika seseorang dapat menghirup udara segar ke dalam paru-parunya di keheningan malam itu. pada saat sujud, seluruh berat dan daya badan dipindahkan sepenuhnya pada otot tangan, kaki, dada, perut, leher, dan jari kaki. proses ini dilakukan berulang-ulang sesuai jumlahrakaat shalat tahajud yang kita lakukan.

setelah oksigen masuk ke dalam paru-paru, oksigen diedarkan ke seluruh tubuh dengan lancar karena adanya pergerakan otot selama ruku’ dan sujud. selain itu, dalam shalat seseorang juga melakukan gerakan duduk di antara dua sujud dan tahiyat yang menyebabkan adanya gerakan tumit, pangkal paha, jari tangan, jari kaki, dan lainnya. tentu peredaran oksigen akan menjadi lancar.

Pesawat dan Rudal asli buatan Indonesia


Pesawat Dan Rudal Buatan Asli Indonesia, Mandiri Produksi Senjata Militer, Kekuatan Indonesia dengan Alutista asli dalam negri patut di ancungi jempol, Hanya Politik Busuk yang ingin Indonesia hanya bisa beli dari Eropa sehingga indonesia menjadi bodoh dan menjadi budak pembeli dimana selamanya indonesia akan ketinggalan kecanggihan peralatan militernya. Saat ini Indonesia Cukup diperhitungkan kekuatan militernya di mata Dunia, selain pasukan KOPASUS juga Indonesia mampu membuat Rudal dan Pesawat sendiri.

Roket RX-420
Pesawat Dan Rudal Buatan Asli Indonesia


Pesawat CN-235 Militer

Momentum ini harus dijaga terus dan ditingkatkan sebagai kebanggaan atas kemampuan teknologi sendiri. Jangan sampai karya insinyur Indonesia ini dijegal justru oleh orang Indonesia sendiri, (biasa) para ekonom-ekonom Pemerintah yang sering menganggap karya bangsa sendiri sebagai terlalu mahal dan hanya buang-buang uang saja untuk riset. Inilah musuh yang sebenarnya. Waspadailah kawan-kawan insinyur Indonesia.

Roket RX-420

Meski sudah berlangsung 2 pekan yang lalu, peluncuran roket RX-420 Lapan ternyata masih jadi buah bibir. Anehnya bukan jadi buah bibir di Indonesia yang lebih senang cerita Pilpres, tetapi di Australia, Singapura, dan juga Malaysia.

Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor.


Anggaran yang dikeluarkan untuk peluncurannya pun “cuma” Rp 1 milyar. Kalah jauh dengan yang dikorupsi para anggota DPR untuk traveller, cek pemenangan Miranda Gultom sebagai Deputi Senior Gubernur BI yang lebih dari Rp 50 milyar, apalagi kalau dibandingkan dengan korupsi BLBI yang lebih dari Rp 700 trilyun.

Mengapa malah menjadi buah bibir di Australia, Singapura, dan Malaysia?

Karena keberhasilan peluncuran roket Indonesia ini ke depan akan membawa Indonesia mampu mendorong dan mengantarkan satelit Indonesia bernama "Nano Satellite" sejauh 3.600 km ke angkasa. Satelit Indonesia ini nanti akan berada pada ketinggian 300 km dan kecepatan 7,8 km per detik. Bila ini terlaksana Indonesia akan menjadi negara yang bisa menerbangkan satelit sendiri dengan produk buatan sendiri. Indonesia dengan demikian akan masuk member "Asian Satellite Club" bersama Cina, Korea Utara, India, dan Iran.

Nah kekhawatiran Australia, Singapura, dan Malaysia ini masuk akal, bukan? Kalau saja Indonesia mampu mendorong satelit sampai 3.600 km untuk keperluan damai atau keperluan macam-macam tergantung kesepakatan rakyat Indonesia. Maka otomatis pekerjaan ecek-ecek bagi Indonesia untuk mampu meluncurkan roket sejauh 190 km untuk keperluan militer bakal sangat mengancam mereka sekarang ini pun juga. Bahwa mitos ada musuh dari utara yakni Indonesia itu memang bukan sekedar mitos, tetapi sungguh ancaman nyata di masa depan.

CN-235 Versi Militer

Rupanya Australia, Singapura, dan Malaysia sudah lama menyaksikan kehebatan insinyur-insinyur Indonesia. Buktinya? Tidak hanya gentar dengan roket RX-420 Lapan, tetapi mereka sekarang sedang mencermati pengembangan lebih jauh dari CN-235 versi Militer buatan PT. DI. Juga mencermati perkembangan PT. PAL yang sudah siap dan mampu membuat kapal selam asal dapat kepercayaan penuh dan dukungan dana dari pemerintah.

CN-235 adalah pesawat angkut jarak sedang dengan dua mesin turbo-prop. Pesawat ini dikembangkan bersama-sama antara CASA di Spanyol and IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia) sebagai pesawat terbang regional dan angkut militer. Versi militer CN-235 termasuk patroli maritim, surveillance dan angkut pasukan.

CN-235 diluncurkan sebagai kerjasama antara CASA dan IPTN. Kedua perusahaan ini membentuk perusahaan Airtech companyuntuk menjalankan program pembuatan CN-235. Desain dan produksi dibagi rata antara kedua perusahaan. Kerjasama hanya dilakukan pada versi 10 dan 100/110. Versi-versi berikutnya dikembangankan secara terpisah oleh masing-masing perusahaan.

Desain awal CN-235 dimulai pada Januari 1980, purnarupa pesawat terbang perdana pada 11 November 1983. Sertifikasi Spanyol dan Indonesia didapat pada tanggal 20 Juni 1986. Pesawat produksi terbang pertama pada 19 August 1986. FAA type approval didapat pada tanggal 3 Desemebr 1986 sebelum akhirnya terbang pertama untuk pembeli pesawat pada tanggal 1 Maret 1988.

Pada tahun 1995, CASA meluncurkan CN-235 yang diperpanjang, C-295
Penjaga Pantai Amerika Serikat / U.S. Coast Guard membeli CN-235 (diberi kode HC-144A) di bawah program pesawat maritim jarak sedang (MRSMPA).
Pesawat HC-144A pertama dikirim EADS CASA ke Lockheed Martin untuk dipasang alat-alat untuk misi maritim pada bulan December 2006.
Pada bulan Agustus 2006, 3 CASA CN-235-10 masih terbang, dua dengan Safair dan satu Tiko Air, kedua-duanya di Afrika.
Asian Spirit juga mengoperasikan CN-235-220 di Filipina (informasi bulan June/July 2007).
Irish Air Corps mengoperasikan dua buah 2 CN-235 untuk patroli maritim.
Variant CN-235


* CN-235-10: Versi awal produksi (15 dibuat oleh masing-masing perusahaan), dengan mesin GE CT7-7A.

* CN-235-100/110: Pada dasarnya seri 10, tetapi menggunakan mesin GE CT7-9C dan nacelles komposit; menggantikan Seri 10 di tahun 1988 sejak produksi ke 31. Seri 100 adalah buatan Spanyol, seri 110 adalah buatan Indonesia, dengan sistem lingkungan, peringatan, dan elektris yang lebih baik.


* CN-235-200/220: Versi yang ditingkatkan. Penguatan struktur untuk mengakomodasi operating weights yang lebih berat, aerodinamis yang lebih baik di leading-edges sayap dan rudder, landasan yang lebih pendek dan peningkatan jarak terbang dengan muatan maksimum. Seri 200 adalah buatan Spanyol, Seri 220 adalah buatan Indonesia.


* CN-235-300: Modifikasi Seri 200/220 oleh CASA dengan menggunakan perangkat avionics Honeywell. Perubahan yang lain mencakup tekanan udara di dalam pesawat yang lebih baik dan menyediakan ruang untuk dua nosewheel.


* CN-235-330 Phoenix: Modifikasi Seri 200/220 oleh IPTN dengan menggunakan perangkat avionics Honeywell ARL-2002 EW dan 16.800 kg/37.037 lb MTOW. Pesawat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan Project Air 5190 untuk pesawat angkut taktis Angkatan Udara Australia. Program CN-235-330 dibatalkan pada tahun 1998 karena masalah keuangan.


* CN-235 MPA: Versi patroli maritim

Perseteruan Dalam Negeri
Kalau para ekonom Indonesia antek-antek World Bank dan IMF menyebut pesawat-pesawat buatan PT. DI ini terlalu mahal dan menyedot investasi terlalu banyak (“cuma” Rp 30 trilun untuk infrastruktur total, SDM, dan lain-lain) dan hanya jadi mainannya BJ Habibie. Tetapi mengapa Korea Selatan dan Turki mengaguminya setengah mati? Turki dan Korsel adalah pemakai setia CN-235 terutama versi militer sebagai yang terbaik di kelasnya. Inovasi 40 insinyur-insinyur Indonesia pada CN-235 versi militer ini adalah penambahan persenjataan lengkap seperti rudal dan teknologi radar yang dapat mendeteksi dan melumpuhkan kapal selam. Jadi kalau mengawal Ambalat cukup ditambah satu saja CN-235 versi militer (disamping armada TNI AL dan pasukan Marinir yang ada) untuk mengusir kapal selam dan kapal perang lainnya dari perairan Indonesia.

Nah, jadi musuh yang sebenarnya ada di Indonesia sendiri. Yakni watak orang Indonesia yang tidak mau melihat orang Indonesia sendiri berhasil. Karya insinyur-insinyur Indonesia yang hebat dalam membuat alutsista dibilangin orang Indonesia sendiri, terutama para ekonom pro Amerika Serikat dan Eropa: “Mending beli langsung dari Amerika Serikat dan Eropa karena harganya lebih murah”. Mereka tidak berpikir jauh ke depan bagaimana Indonesia akan terus tergantung di bidang teknologi, Indonesia hanya akan menjadi konsumen teknologi dengan membayarnya sangat mahal terus menerus sampai kiamat tiba.

Kalau ada kekurangan yang terjadi dengan industri karya bangsa sendiri, harus dinilai lebih fair dan segera diperbaiki bersama-sama. Misalnya, para ahli pemasaran atau sarjana-sarjana ekonomi harus diikutsertakan dalam team work. Sehingga insinyur-insinyur itu tidak hanya pinter produksi sebuah pesawat, tetapi setidaknya tahu bagaimana menjual sebuah pesawat itu berbeda dengan menjual sebuah Honda Jazz. Kalau ada kendala dalam pengadaan Kredit Ekspor sebagai salah satu bentuk pembayaran, tolong dipecahkan dan didukung oleh dunia perbankan, agar jualan produk sendiri bisa optimal karena akan menarik bagi calon pembeli asing yang tak bisa bayar cash.


Sekian dulu artikel Pesawat Dan Rudal Buatan Asli Indonesia

2 komentar for "Pesawat Dan Rudal Buatan Asli Indonesia"

  1. Anonim says:
    Assalamualaikum w.r
    Alhamdulillah.. semoga apa yang sudah dipaparkan dengan jelas disini, bangsa kita dari atas sampe kebawah buka maata dan telinga, sehingga bisa menghargai karya bangsanya sendiri.
    Kita berharap, semoga pemimpin bangsa kita tidak terjebag lagi oleh bangsa lain ( IMF ) yang konon bangsa yahudi memang paling takut klu bangsa yang manyoritas berpenduduk muslim maju dan berkembang. Ingat, walau bangsa Indonesia manyoritas adalah Muslim, kita ini Muslim MODERAT yang sangatcinta damai. sebagai seorang Muslim,saya pribadi sangat membenci klu ada penindasan kaum minoritas di negeri ini.
    Maju terus bangsaku, kembangkan tegnologi yang lain juga, kebutuhan massal seperti MOBNAS juga perlu di perhatikan
    Wassalamu alaikum warochmatulai wabarokatuh

Daftar Pahlawan Nasional Indonesia


Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Gelar Pahlawan Nasional ditetapkan oleh presiden. Sejak dilakukan pemberian gelar ini pada tahun 1959, nomenklaturnya berubah-ubah. Untuk menyelaraskannya, maka dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 disebutkan bahwa gelar Pahlawan Nasional mencakup semua jenis gelar yang pernah diberikan sebelumnya, yaitu:[1]
  • Pahlawan Perintis Kemerdekaan
  • Pahlawan Kemerdekaan Nasional
  • Pahlawan Proklamator
  • Pahlawan Kebangkitan Nasional
  • Pahlawan Revolusi
  • Pahlawan Ampera
Berikut adalah daftar 156 tokoh yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Daftar ini disusun berdasarkan data di situs web Kementerian Sosial per Januari 2010 dilengkapi dengan daftar Pahlawan Nasional yang ditetapkan setelahnya.[2] Karena perdebatan yang masih berlangsung mengenai statusnya, Pahlawan Perintis Kemerdekaan dan Pahlawan Ampera tidak dimasukkan ke dalam daftar ini.[3]
No.NamaGelarTanggal penetapanDasar penetapan
1Abdul MuisPahlawan Kemerdekaan Nasional30 Agustus 1959Keppres No. 218 Tahun 1959
2Ki Hajar DewantaraPahlawan Kemerdekaan Nasional28 November 1959Keppres No. 305 Tahun 1959
3Raden Mas SoerjopranotoPahlawan Kemerdekaan Nasional30 November 1959Keppres No. 310 Tahun 1959
4Mohammad Husni ThamrinPahlawan Kemerdekaan Nasional28 Juli 1960Keppres No. 175 Tahun 1960
5Kiai Haji SamanhudiPahlawan Kemerdekaan Nasional9 November 1961Keppres No. 590 Tahun 1961
6Oemar Said TjokroaminotoPahlawan Kemerdekaan Nasional9 November 1961Keppres No. 590 Tahun 1961
7Ernest Douwes Dekker (Setiabudi)Pahlawan Kemerdekaan Nasional9 November 1961Keppres No. 590 Tahun 1961
8Sisingamangaraja XIIPahlawan Kemerdekaan Nasional9 November 1961Keppres No. 590 Tahun 1961
9Dr. G.S.S.J. RatulangiPahlawan Kemerdekaan Nasional9 November 1961Keppres No. 590 Tahun 1961
10dr. SoetomoPahlawan Kemerdekaan Nasional27 Desember 1961Keppres No. 657 Tahun 1961
11Haji Ahmad DahlanPahlawan Kemerdekaan Nasional27 Desember 1961Keppres No. 657 Tahun 1961
12Agus SalimPahlawan Kemerdekaan Nasional27 Desember 1961Keppres No. 657 Tahun 1961
13Jenderal Gatot SubrotoPahlawan Kemerdekaan Nasional18 Juni 1962Keppres No. 222 Tahun 1962
14Sukarjo WiryopranotoPahlawan Kemerdekaan Nasional29 Oktober 1962Keppres No. 342 Tahun 1962
15Ferdinand LumbantobingPahlawan Kemerdekaan Nasional17 November 1962Keppres No. 361 Tahun 1962
16Kiai Haji Zainul ArifinPahlawan Kemerdekaan Nasional4 Maret 1963Keppres No. 35 Tahun 1963
17Tan MalakaPahlawan Kemerdekaan Nasional28 Maret 1963Keppres No. 53 Tahun 1963[4]
18Mgr. Albertus Sugiyapranata S.J.Pahlawan Kemerdekaan Nasional26 Juli 1963Keppres No. 152 Tahun 1963
19Ir. Raden Juanda KartawijayaPahlawan Kemerdekaan Nasional6 November 1963Keppres No. 244 Tahun 1963
20Dr. Saharjo S.H.Pahlawan Kemerdekaan Nasional29 November 1963Keppres No. 245 Tahun 1963
21Cut Nyak DhienPahlawan Kemerdekaan Nasional2 Mei 1964Keppres No. 106 Tahun 1964[5]
22Cut Nyak MeutiaPahlawan Kemerdekaan Nasional2 Mei 1964Keppres No. 106 Tahun 1964
23Raden Ajeng KartiniPahlawan Kemerdekaan Nasional2 Mei 1964Keppres No. 108 Tahun 1964
24dr. Cipto MangunkusumoPahlawan Kemerdekaan Nasional2 Mei 1964Keppres No. 109 Tahun 1964
25Kiai Haji FakhruddinPahlawan Kemerdekaan Nasional26 Juni 1964Keppres No. 163 Tahun 1964
26Kiai Haji Mas MansurPahlawan Kemerdekaan Nasional26 Juni 1964Keppres No. 163 tahun 1964
27AliminPahlawan Kemerdekaan Nasional26 Juni 1964Keppres No. 163 Tahun 1964[6]
28dr. MoewardiPahlawan Kemerdekaan Nasional4 Agustus 1964Keppres No. 190 Tahun 1964
29Wahid HasyimPahlawan Kemerdekaan Nasional24 Agustus 1964Keppres No. 206 Tahun 1964
30Sri Susuhunan Pakubuwana VIPahlawan Kemerdekaan Nasional17 November 1964Keppres No. 294 Tahun 1964
31Kyai Haji Mohammad Hasyim AsyariPahlawan Kemerdekaan Nasional17 November 1964Keppres No. 294 Tahun 1964
32Raden Mas Tumenggung Ario SuryoPahlawan Kemerdekaan Nasional17 November 1964Keppres No. 294 Tahun 1964
33Jenderal SoedirmanPahlawan Kemerdekaan Nasional10 Desember 1964Keppres No. 314 Tahun 1964
34Letnan Jenderal Urip SumoharjoPahlawan Kemerdekaan Nasional10 Desember 1964Keppres No. 314 Tahun 1964
35Prof. Dr. SoepomoPahlawan Kemerdekaan Nasional14 Mei 1965Keppres No. 123 Tahun 1965
36Dr. Kusumah Atmaja S.H.Pahlawan Kemerdekaan Nasional14 Mei 1965Keppres No. 124 Tahun 1965
37Jenderal Ahmad YaniPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 111/KOTI/1965
38Letnan Jenderal SupraptoPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 111/KOTI/1965
39Letnan Jenderal HaryonoPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 111/KOTI/1965
40Letnan Jenderal Siswondo ParmanPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 111/KOTI/1965
41Mayor Jenderal PandjaitanPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 111/KOTI/1965
42Mayor Jenderal Sutoyo SiswomiharjoPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 111/KOTI/1965
43Kapten Pierre TendeanPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 111/KOTI/1965
44AIP Karel Satsuit TubunPahlawan Revolusi5 Oktober 1965Keppres No. 114/KOTI/1965
45Brigadir Jenderal Katamso DarmokusumoPahlawan Revolusi19 Oktober 1965Keppres No. 118/KOTI/1965
46Kolonel SugionoPahlawan Revolusi19 Oktober 1965Keppres No. 118/KOTI/1965
47Sutan SyahrirPahlawan Nasional9 April 1966Keppres No. 76 Tahun 1966
48Laksamana Laut MartadinataPahlawan Nasional7 Oktober 1966Keppres No. 220 Tahun 1966
49Dewi SartikaPahlawan Nasional1 Februari 1966Keppres No. 252 Tahun 1966
50Wilhelmus Zakaria JohannesPahlawan Nasional27 Maret 1968Keppres No. 6/TK/1968
51Pangeran AntasariPahlawan Nasional27 Maret 1968Keppres No. 06/TK/1968
52Usman JanatinPahlawan Nasional17 Oktober 1968Keppres No. 50/TK/1968
53Kopral Harun bin Said (Thohir)Pahlawan Nasional17 Oktober 1968Keppres No. 50/TK/1968
54Jenderal Basuki RahmatPahlawan Nasional9 November 1969Keppres No. 10/TK/1969
55Arie Frederik LasutPahlawan Nasional20 Mei 1969Keppres No. 12/TK/1969
56Martha Christina TiahahuPahlawan Nasional20 Mei 1969Keppres No. 12/TK/1969[7]
57Maria Walanda MaramisPahlawan Nasional20 Mei 1969Keppres No. 12/TK/1969
58SupenoPahlawan Nasional13 Juli 1970Keppres No. 39/TK/1970
59Sultan Ageng TirtayasaPahlawan Nasional1 Agustus 1970Keppres No. 45/TK/1970
60Wage Rudolf SupratmanPahlawan Nasional20 Mei 1971Keppres No. 16/TK/1971
61Nyai Ahmad DahlanPahlawan Nasional22 September 1971Keppres No. 42/TK/1971
62Kiai Haji Zainal MustafaPahlawan Nasional6 November 1972Keppres No. 64/TK/1972
63Sultan HasanuddinPahlawan Nasional6 November 1973Keppres No. 87/TK/1973
64Kapitan PattimuraPahlawan Nasional6 November 1973Keppres No. 87/TK/1973
65Pangeran DiponegoroPahlawan Nasional6 November 1973Keppres No. 87/TK/1973
66Tuanku Imam BonjolPahlawan Nasional6 November 1973Keppres No. 87/TK/1973
67Teungku Cik di TiroPahlawan Nasional6 November 1973Keppres No. 87/TK/1973
68Teuku UmarPahlawan Nasional6 November 1973Keppres No. 87/TK/1973
69Wahidin SudirohusodoPahlawan Nasional6 November 1973Keppres No. 88/TK/1973
70Oto Iskandar di NataPahlawan Nasional6 November 1973Keppres No. 88/TK/1973[8]
71Robert Wolter MonginsidiPahlawan Nasional6 November 1973Keppres No. 88/TK/1973
72Prof. Mohammad Yamin S.H.Pahlawan Nasional6 November 1973Keppres No. 88/TK/1973
73Yos SudarsoPahlawan Nasional6 November 1973Keppres No. 88/TK/1973
74Prof. Dr. SuharsoPahlawan Nasional6 November 1973Keppres No. 88/TK/1973
75Marsekal Muda Abdulrachman SalehPahlawan Nasional9 November 1974Keppres No. 71/TK/1974
76Marsekal Muda Agustinus AdisuciptoPahlawan Nasional9 November 1974Keppres No. 71/TK/1974
77Teuku Nyak AriefPahlawan Nasional9 November 1974Keppres No. 71/TK/1974[9]
78Nyi Ageng SerangPahlawan Nasional13 Desember 1974Keppres No. 84/TK/1974
79Hajjah Rangkayo Rasuna SaidPahlawan Nasional13 Desember 1974Keppres No. 84/TK/1974
80Halim PerdanakusumaPahlawan Nasional9 Agustus 1975Keppres No. 63/TK/1975
81Marsekal Madya IswahyudiPahlawan Nasional9 Agustus 1975Keppres No. 63/TK/1975
82Letnan Kolonel I Gusti Ngurah RaiPahlawan Nasional9 Agustus 1975Keppres No. 63/TK/1975
83SuprijadiPahlawan Nasional9 Agustus 1975Keppres No. 63/TK/1975
84Sultan Agung HanyokrokusumoPahlawan Nasional3 November 1975Keppres No. 106/TK/1975
85Untung SuropatiPahlawan Nasional3 November 1975Keppres No. 106/TK/1975
86Tengku Amir HamzahPahlawan Nasional3 November 1975Keppres No. 106/TK/1975
87Sultan Thaha SjaifuddinPahlawan Nasional24 Oktober 1977Keppres No. 79/TK/1977
88Sultan Mahmud Badaruddin IIPahlawan Nasional29 Oktober 1984Keppres No. 63/TK/1984
89SoekarnoPahlawan Proklamator
Pahlawan Nasional
23 Oktober 1986
7 November 2012
Keppres No. 81/TK/1986
Keppres No. 83/TK/2012[10][11]
90Drs. Mohammad HattaPahlawan Proklamator
Pahlawan Nasional
23 Oktober 1986
7 November 2012
Keppres No. 81/TK/1986
Keppres No. 84/TK/2012[10][11]
91Suroso R.PPahlawan Nasional23 Oktober 1986Keppres No. 81/TK/1986
92Radin Inten IIPahlawan Nasional23 Oktober 1986Keppres No. 81/TK/1986
93Kanjeng Gusti Pangeran Adipati AryaMangkunagara IPahlawan Nasional17 Agustus 1988Keppres No. 48/TK/1988
94Sri Sultan Hamengkubuwana IXPahlawan Nasional30 Juli 1990Keppres No. 53/TK/1990
95Sultan Iskandar MudaPahlawan Nasional14 September 1993Keppres No. 77/TK/1993
96I Gusti Ketut JelantikPahlawan Nasional15 September 1993Keppres No. 77/TK/1993
97Frans KaisiepoPahlawan Nasional14 September 1993Keppres No. 77/TK/1993
98Silas PaparePahlawan Nasional14 September 1993Keppres No. 77/TK/1993
99Marthen IndeyPahlawan Nasional14 September 1993Keppres No. 77/TK/1993
100Nuku Muhammad AmiruddinPahlawan Nasional7 Agustus 1995Keppres No. 71/TK/1995
101Tuanku TambusaiPahlawan Nasional7 Agustus 1995Keppres No. 71/TK/1995
102Syech Yusuf Tajul KhalwatiPahlawan Nasional7 Agustus 1995Keppres No. 71/TK/1995
103Siti HartinahPahlawan Nasional30 Juli 1996Keppres No. 60/TK/1996
104Raja Haji FisabilillahPahlawan Nasional11 Agustus 1997Keppres No. 72/TK/1997
105Haji Adam MalikPahlawan Nasional6 November 1998Keppres No. 107/TK/1998
106Cilik RiwutPahlawan Nasional6 November 1998Keppres No. 108/TK/1998
107La MadukellengPahlawan Nasional6 November 1998Keppres No. 109/TK/1998
108Sultan Syarif Kasim IIPahlawan Nasional6 November 1998Keppres No. 109/TK/1998
109H. Ilyas YakoubPahlawan Nasional13 Agustus 1999Keppres No. 74/TK/1999
110Prof. Dr. HazairinPahlawan Nasional13 Agustus 1999Keppres No. 74/TK/1999
111Abdul KadirPahlawan Nasional13 November 1999Keppres No. 114/TK/1999
112FatmawatiPahlawan Nasional4 November 2000Keppres No. 118/TK/2000
113Ranggong Daeng RomoPahlawan Nasional3 November 2001Keppres No. 109/TK/2001
114Brigadir Jenderal Hasan BasryPahlawan Nasional3 November 2001Keppres No. 110/TK/2001
115Jendral Besar Abdul Harris NasutionPahlawan Nasional6 November 2002Keppres No. 73/TK/2002
116Gusti Pangeran Harya JatikusumoPahlawan Nasional6 November 2002Keppres No. 73/TK/2002
117Andi JemmaPahlawan Nasional6 November 2002Keppres No. 73/TK/2002
118Pong TikuPahlawan Nasional6 November 2002Keppres No. 73/TK/2002
119Prof. Dr. Iwa KusumasumantriPahlawan Nasional6 November 2002Keppres No. 73/TK/2002
120Nani WartabonePahlawan Nasional6 November 2003Keppres No. 85/TK/2003
121Maskoen SoemadiredjaPahlawan Nasional5 November 2004Keppres No. 89/TK/2004
122Andi MappanyukkiPahlawan Nasional5 November 2004Keppres No. 89/TK/2004
123Ali HajiPahlawan Nasional5 November 2004Keppres No. 89/TK/2004
124Kiai Haji Achmad RifaiPahlawan Nasional5 November 2004Keppres No. 89/TK/2004
125Gatot MangkuprajaPahlawan Nasional5 November 2004Keppres No. 89/TK/2004
126Ismail MarzukiPahlawan Nasional5 November 2004Keppres No. 89/TK/2004
127Kiras Bangun (Garamata)Pahlawan Nasional7 November 2005Keppres No. 82/TK/2005
128Bagindo AzizchanPahlawan Nasional7 November 2005Keppres No. 82/TK/2005
129Andi Abdullah Bau MassepePahlawan Nasional7 November 2005Keppres No. 82/TK/2005
130Teuku Mohammad HasanPahlawan Nasional3 November 2006Keppres No. 85/TK/2006[12]
131Raden Mas Tirto Adhi SoerjoPahlawan Nasional3 November 2006Keppres No. 85/TK/2006[12]
132Kiayi Haji Noer AliePahlawan Nasional3 November 2006Keppres No. 85/TK/2006[12]
133Pajonga Daeng Ngalie Karaeng PolongbangkengPahlawan Nasional3 November 2006Keppres No. 85/TK/2006[12]
134Opu Daeng RisadjuPahlawan Nasional3 November 2006Keppres No. 85/TK/2006[12]
135Izaak Huru DokoPahlawan Nasional3 November 2006Keppres No. 85/TK/2006[12]
136Sri Sultan Hamengkubuwana IPahlawan Nasional3 November 2006Keppres No. 85/TK/2006[12]
137Haji Andi Sultan Daeng RajaPahlawan Nasional3 November 2006Keppres No. 85/TK/2006[12]
138Mayor Jenderal Adenan Kapau GaniPahlawan Nasional9 November 2007Keppres No. 66/TK/2007[13]
139Dr. Ida Anak Agung Gde AgungPahlawan Nasional9 November 2007Keppres No. 66/TK/2007[13]
140Mayor Jenderal TNI Prof. Dr. MoestopoPahlawan Nasional9 November 2007Keppres No. 66/TK/2007[13]
141Slamet RiyadiPahlawan Nasional9 November 2007Keppres No. 66/TK/2007[13]
142Muhammad NatsirPahlawan Nasional6 November 2008Keppres No. 41/TK/2008[14]
143Kiai Haji Abdul HalimPahlawan Nasional6 November 2008Keppres No. 41/TK/2008[14]
144SutomoPahlawan Nasional6 November 2008Keppres No. 41/TK/2008[14]
145Jahja Daniel DharmaPahlawan Nasional9 November 2009Keppres No. 58/TK/2009[15]
146Herman JohannesPahlawan Nasional9 November 2009Keppres No. 58/TK/2009[15]
147Achmad SubardjoPahlawan Nasional9 November 2009Keppres No. 58/TK/2009[15]
148Johanes LeimenaPahlawan Nasional11 November 2010Keppres No. 52/TK/2010[16]
149Johannes Abraham DimaraPahlawan Nasional11 November 2010Keppres No. 52/TK/2010[16]
150Syafruddin PrawiranegaraPahlawan Nasional7 November 2011Keppres No. 113/TK/2011[17]
151Idham ChalidPahlawan Nasional7 November 2011Keppres No. 113/TK/2011[17]
152Haji Abdul Malik Karim AmrullahPahlawan Nasional7 November 2011Keppres No. 113/TK/2011[17]
153Ki Sarmidi MangunsarkoroPahlawan Nasional7 November 2011Keppres No. 113/TK/2011[17]
154I Gusti Ketut PudjaPahlawan Nasional7 November 2011Keppres No. 113/TK/2011[17]
155Pakubuwana XPahlawan Nasional7 November 2011Keppres No. 113/TK/2011[17]
156Ignatius Joseph Kasimo HendrowahyonoPahlawan Nasional7 November 2011Keppres No. 113/TK/2011[17]

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review